LOPA biasanya diterapkan setelah melakukan evaluasi bahaya secara kualitatif (misalnya PHA), dapat menggunakan skenario hasil identifikasi evaluasi bahaya secara kualitatif. Namun, LOPA juga dapat digunakan untuk menganalisis skenarioyang berasal dari sumber manapun, termasuk analisis opsi desain dan investigasi insiden. LOPA juga dapat diterapkan ketika tim evaluasi bahaya (atau bagian lainnya):
- Ketika yakin bahwa skenario terlalu rumit bagi tim untuk membuat penilaian risiko dengan menggunakan penilaian kualitatif murni, atau
- Konsekuensinya terlalu parah apabila hanya mengandalkan pada penilaian risiko kualitatif.
Tim evaluasi bahaya bisa menilai “skenario terlalu rumit” jika mereka:
- tidak mengertipemicu kejadian dengancukup baik,
- tidak mengertiurutan kejadiandengan cukupbaik, atau
- tidak mengertiapakahperlindunganyang ada adalah benar-benarIPLs.
LOPA juga dapat digunakan sebagai alat skrining sebelum evaluasi bahaya dengan metode penilaian risiko kuantitatif (CPQRA) dilakukan. Ketika digunakan sebagai alat skrining, masing-masing skenario dengan konsekuensi diatas spesifikasi atau tingkat risiko tertentu harus pertama kali melalui analisis dengan LOPA, dan kemudian skenario tertentu tersebut akan ditargetkan untuk penilaian risiko dengan tingkat yang lebih tinggi. Keputusan untuk melanjutkan ke CPQRA biasanya didasarkan pada tingkat risiko yang ditentukan oleh LOPA atau berdasarkan pendapat analis LOPA (mis; skenario yang terlalu kritis atau kompleks untuk bergantung pada LOPA untuk penilaian risiko).

Gambar 2.3 menggambarkan spektrum metode penilaian risiko: dari murni kualitatif ke aplikasi ketat dari metode kuantitatif. Di paling kiri adalah metode kualitatif, ini biasanya digunakan untukmengidentifikasi skenario dan secara kualitatif menilai apakah risiko dapat ditoleransi atau tidak. Di tengah adalah metode semi-kuantitatif (Atau metode kuantitatif yang di sederhanakan); ini termasuk LOPA dan digunakan untuk memperkiraantingkat besarnya risiko. Dibagian paling kanan adalah metode kuantitatif; ini memungkinkan analisis skenario yang lebih kompleks dan memberikan estimasi risiko untuk perbandingan dan penilaian risiko. Persentase yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 adalah untuk tujuan ilustrasi saja. Biasanya semua skenario diidentifikasi dan dievaluasi secara kualitatif, dan beberapa yang terlalu berat atau kompleks dilanjutkan ke penilaian risiko semikuantitatif, dan beberapa skenario mungkin perlu evaluasi yang lebih ketat daripada LOPA. Dengan demikian, LOPA bisaditerapkan untuk mengevaluasi skenario yang rumit atau konsekuensial apabila hanyadireviewdengan metode kualitatif dan LOPA dapat menyaring skenario mana yang membutuhkan evaluasi dengan metode kuantitatif lebih lanjut.
SEMOGA BERMANFAAT
HSP ACADEMY